Para pelajar yang datang ke makam tersebut dari dalam dan luar Jombang."Sudah sepekan terakhir ini makam Gus Dur dan makam KH Hasyim Asyari didatangi pelajar. Mereka berdoa secara khusuk," kata Azwani, salah seorang pengurus Ponpes Tebuireng Kec. Diwek, Jombang, Sabtu (20/3).
Kebanyakan para pelajar dari Jombang datang ke makam pagi hari dengan didampingi gurunya. Mereka secara bersama-sama membaca doa di makam mantan Ketua PBNU dan KH Hasyim Asyari tersebut. Sedangkan dari luar Jombang siang hari. Kebanyakan mereka tidak menggunakan seragam sekolah.
Bagi santri Tebuireng, berziarah ke makam Bani Hasyim, pada saat menjelang UN merupakan agenda rutin tiap tahun. Namun untuk tahun ini berbeda. Sebab, semenjak ada makam Gus Dur, para pelajar yang berziarah itu juga dari luar kota, di antaranya dari Kediri, Nganjuk serta Bojonegoro. "Rata-rata mereka meminta diberi kemudahan dan bisa lulus UN," tambah Azwani.
Rubai, guru SMA swasta di Kediri mengatakan, dia mendapingi siswa peserta UN berziarah ke makam KH Hasyim Asyari dan Gus Dur. Ini selalu dilakukan setiap tahun menjelang UN. "Siswa kami datang ke sini memang tak ada yang mengenakan seragam sekolah. Mereka mengenakan jilbab bebas," katanya.
Sementara M Adib, guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambak Beras, Jombang mengatakan, dia baru saja mendampingi murid-muridnya yang akan mengikuti UN bermunajat di makam Gus Dur, dan KH Hasyim Asyari. Harapannya, seluruh peserta UN dari MAN Tambak Beras lulus 100%.