Pada penandatanganan MoU yang dilakukan hari Selasa (7/3) di Jakarta oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Mennegah Depdiknas Suyanto dan Rektor Unibraw Yogi Sugito disepakati untuk memberikan kesempatan kepada peraih medali olimpiade tingkat nasional untuk melanjutkan pendidikan sarjana (S1) di Unibraw.
Suyanto mengatakan, siswa yang yang secara berjenjang terseleksi dan mendapatkan medali harus mendapatkan insentif akademik maupun finansial. Secara akademik, siswa tidak boleh mengalami hambatan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
"Institusi pendidikan yang dibiayai APBN dan APBD wajib menerima mereka," katanya.
Menurut Suyanto, kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Sebelumnya, kata dia, Depdiknas telah melakukan MoU yang sama dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung.
"Sejak awal perlu dipahami bahwa mereka (peraih medali) diperlakukan diterima bebas tanpa tes sesuai peraturan akademik masing-masing perguruan tinggi. Rekruitmen perguruan tinggi saya kira harus berubah mindset-nya ketika menghadapi anak-anak pemenang olimpiade," katanya.
Suyanto menambahkan, saat ini sedang dipersiapkan peraturan presiden agar para peraih medali di tingkat internasional dapat melanjutkan sekolah di manapun sampai dengan jenjang doktor (S3) bagi peraih medali emas, jenjang pasca sarjana (S2) bagi peraih medali perak, dan jenjang sarjana (S1) bagi peraih medali perunggu.
"Pemda wajib juga memberi beasiswa untuk tingkat-tingkat nasional terlebih lagi di tingkat dunia," katanya.
Yogi mengatakan, Unibraw sejak 1995 telah melakukan penjaringan siswa berprestasi (PSB) untuk bidang akademik seperti juara-juara olimpiade dan nonakademik seperti olah raga dan seni. Dia menyebutkan, daya tampung penerimaan mahasiswa 2009 sebanyak 9.000 mahasiswa di 11 fakultas. Sebanyak 2.000 ditujukan untuk PSB.
"Kami melakukan kemitraan se Indonesia ke 33 provinsi melalui penjaringan jalur kemitraan daerah, pelatnas, dan klub-klub daerah," katanya.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Ditjen Mandikdasmen Sungkowo Mudjiamanu menyebutkan, setiap tahun Depdiknas menyelenggarakan kegiatan olimpiade bagi siswa diantaranya adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN), dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Untuk OSN, dari 900 siswa tersaring sebanyak 240 siswa yang dapat dikirimkan ke perguruan tinggi terpilih di Indonesia.